Kamis, 26 Februari 2009

kaisar harley

Kembalinya Kaisar China ke Indonesia
Jumat, 20/2/2009 | 14:56 WIB

Tampilannya mirip banget sama Harley-Davidson. Bahkan, konsep dapur pacunya juga mirip dengan motor asal Amrik itu. Demikian sekilas sosok motor Kaiser Ruby 250 asal China yang sempat meramaikan pasar sepeda motor Indonesia, kemudian hilang. Kini, mereka hadir kembali dengan moto "The Legend Reborn".

Kata "legenda" yang disematkan pada Ruby bisa dilihat dari dua sisi. Pertama, boleh jadi inilah produk yang dibanggakan Negeri Tirai Bambu untuk membendung pasar domestik dari serbuan produk luar. Kedua, kemiripannya dengan H-D, tak cuma dari sisi bentuk, seperti desain chopper yang khas Amrik. Lihat bentuk mesin dengan konfigurasi V berpendingin udara dan dua silinder sama seperti H-D.

Saat dijajal di jalanan keriting di Citeureup, Bogor, Ruby tetap enjoyable dikendarai. Tenaga mesin yang 17,7 dk dirasa masih halus seperti merasakan power Kawasaki Ninja 250R yang lembut begitu grip gas dibuka cepat.

Dari segi tenaga, Ruby unggul dari Honda Tiger yang hanya 16,5 dk. Seharusnya, tarikan (akselerasi) sama dengan produk Honda itu. Namun kenyataannya, walau mengusung mesin 250 cc dua silinder, Ruby tidak galak. Begitu juga suara knalpot yang mirip motor kecil. Padahal, motor bisa garang jika pipa gas buang dirancang ulang.

"Banyak pemilik Ruby ubah knalpot. Tenaganya baru terasa dan suaranya pun persis motor besar," ungkap Denny Chandra, Marketing Support Manager PT Kaisar Motorindo Industri, selaku produsen Kaisar, Jakarta.

Selama pengujian berlangsung di keramaian lalu lintas, Ruby hanya sekali bisa menembus kecepatan tertinggi 60 km/jam. Selebihnya, Ruby melesat dengan rata-rata 50 km/jam dan pada kecepatan itu terdapat getaran.

Selain itu, tenaga yang dihasilkan tidak merata. Seperti pada putaran menengah, tenaga dari mesin lambat sekali sehingga harus sabar jika si penunggang mau menyalip. Masih ada lagi yang menjadi cacat dan mesti diperhatikan, yakni pengereman depan dan belakang, yang butuh kosentrasi karena tenaga besar waktu kedua rem difungsikan.

Buat berkendara di dalam kota, motor ini enggak jadi masalah. Handling pun terbilang mudah. Terkecuali footrest, yang jika salah setel (mendatar), akan menyulitkan kaki mengungkit tuas persneling.* (Niko)

Rabu, 11 Februari 2009

kaliper

Mesin mobil boleh kencang, tapi kalau tidak diimbangi dengan perangkat penghenti laju yang mumpuni, berarti menyetor nyawa. Seiring pesatnya perkembangan dunia modifikasi mobil, industri rem aftermarket pun kian ramai ditawarkan dari beberapa pabrikan.
Menariknya, peranti pengereman ini tak cuma makin ganas kerjanya, tapi kosmetiknya juga terangkat. Seperti yang tampil di ajang Tokyo Auto Salon (TAS) 2009 beberapa waktu lalu, dipajang kaliper dengan berbagai warna pilihan. Jadi, tak perlu lagi niat banget pakai cover kaliper warna merahnya Brembo karena sudah ada tren warna-warni.
Contohnya Endless, Rotora dan ORC (Ogura) menawarkan kelir-kelir centil selain merah, seperti oranye, kuning, biru, dan silver. Bahkan kaliper dari Project U juga memainkan warna logo (putih dan hitam) dengan kaliper 6 pod yang berpasangan dengan piringan berdiameter 345-355 mm yang bisa dipakai untuk Toyota Aristo, Supra, Nissan GTR, 350Z atau Mitsubishi Evo IX.
Yang tak mau kalah menggebrak Endless yang memejang tipe Racing Mono 6 yang menggunakan proses tempa. Kaliper monoblok dengan 6 piston berbahan alumite direkomendasi untuk mobil super kencang. Produsen ini juga bikin kaliper dengan 12 piston, jadi tiga piston untuk setiap brake pad.
Kalau yang belum bisa membeli, tapi kepincut untuk tampil berekelir, bisa di cat. Namun ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.1. Pergunakan cat khusus disc barke seperti G2 atau Duplicolor. Produk ini melapisi kaliper yang suhunya cukup panas.
2. Sebelum masuk tahap pengecatan, sebaiknya kaliper atau drum pada keempat roda dilepas. Kalau tidak memungkinkan, cukup brake pad yang dicopot. Setelah itu tutup bagian kaliper atau drum yang berbahan karet seperti seal-seal agar permukaannya tetap mulus.
3. Agar warna kering dengan sempurna, ada baiknya mobil dijalankan 24 jam setelah pengecetan. Beberapa produk cat kaliper menambahkan cairan resin dari bahan keramik agar bikin awet cat. (Rendy)